Penyakit Di Area Sekitar Mata : HERPES ZOSTER OFTALMIKA

 Herpes Zoster Oftalmika

Gambar : Herpes Zoster Oftalmika

-  Definisi

Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi virus varisela zoster yang laten. Sebagian besar kasus herpes zoster terjadi di dermatom trunkus. Pasien mengalami nyeri yang sangat hebat secara unilateral, allodynia, dan nyeri kepala di area cabang nervus trigeminal. Setelah muncul gejala prodromal, timbul ruam eritematosa dan vesikel yang kemudian pecah, yang dapat berlangsung hingga 10 hari. Ruam tersebut umumnya melibatkan ujung hidung atau punggung hidung, yang dikenal sebagai tanda Hutchinson.

 

-        Penyebab

Infeksi varisela terkait dengan dua kondisi yang berbeda. Pertama, infeksi primer lebih umum pada anak-anak dan ditandai dengan demam dan ruam berisi nanah yang sangat menular. Partikel virus menyebar ke ganglia saraf selama infeksi primer. Setelahnya, virus bisa berdormansi di ganglia saraf selama bertahun-tahun. Kegagalan sistem kekebalan tubuh dapat menyebabkan reaktivasi virus, terutama karena stres, imunosupresi, atau trauma langsung. Hal ini menghasilkan ruam dan nyeri neuropatik pada area saraf terkait. Salah satu tanda khas adalah keterlibatan ujung hidung, dikenal sebagai tanda Hutchinson.

 

-         Gejala

Tanda awal herpes zoster adalah nyeri dan parestesia, seringkali dalam beberapa hari. Gejala ini bervariasi dari gatal, kesemutan, atau rasa terbakar hingga nyeri yang dalam. Biasanya disertai gejala konstitusional seperti nyeri kepala, malaise, dan demam, dan berkembang menjadi ruam dalam waktu sekitar 5 hari. Ruam tersebut awalnya eritematosa dan berkembang menjadi vesikel berkelompok dengan dasar kulit yang merah dan bengkak. Vesikel tersebut mengandung cairan jernih yang kemudian bisa menjadi keruh, terkadang berubah menjadi pustul dan mengeras menjadi krusta.


-        Tatalaksana

Terapi untuk herpes zoster melibatkan penggunaan obat antivirus seperti famsiklovir atau asiklovir. Obat ini penting untuk mengurangi nyeri akut, menghentikan penyebaran virus, dan mencegah pembentukan vesikel, serta mengurangi risiko komplikasi seperti episkleritis, keratitis, iritis, dan neuralgia pasca-herpetik jika diberikan dalam waktu 72 jam setelah timbulnya ruam. Regimen umumnya adalah asiklovir 5x800 mg per hari selama 7-10 hari. Untuk mengendalikan nyeri, analgesik seperti asetaminofen, asam mefenamat, aspirin, dan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) juga dapat diberikan. Dalam kasus ini, pasien diterapi dengan tablet asam mefenamat 500 mg 3 kali sehari.


Sumber :

  • Vrcek, I., Choudhury, E., & Durairaj, V. (2017). Herpes zoster ophthalmicus: a review for the internist. The American journal of medicine130(1), 21-26.
  • Himayani, R., & Haryant, I. A. P. (2017). Herpes zoster oftalmika dengan blefarokonjungtivitis okuli sinistra. Jurnal Agromedicine4(1), 49-55.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPS MENJAGA KESEHATAN MATA

ASTIGMATISME (Mata Silinder)